Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing, Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung mengeluh, lantaran pasokan bbm jenis solar tersendat. 

Hal tersebut disampaikan Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Lempasing, Hendi. 

BACA JUGA: 7 Saksi Telah Diperiksa Terkait Kecelakaan Lift, Hari Ini Tim Labfor Mabes Polri Turun ke Sekolah Az Zahra 

"Saat ini kita dapat kuota dari 2007 sampai saat ini tidak pernah ada penambahan, sedangkan jumlah kapal terus bertambah. Akhirnya, suplai untuk nelayan berkurang, kapal-kapal baru tidak bisa kita layani karena jumlah kita tidak cukup," ungkapnya saat diwawancarai saibumi.com, Jumat (7/7/2023). 

Lebih lanjut, menurutnya hal ini sangat tidak mendukung untuk peningkatan para nelayan. 

"Seperti yang kita lihat, contoh kapal bagan itu kebutuhannya 45 ton dalam satu bulan. Hanya kita pasok 3 ton, sisanya mereka mencari sendiri," jelasnya. 

"Padahal kalau kita punya mereka bisa membeli disini. Jadi mereka tidak perlu memikirkan beli solar dan fokus mencari ikan, jadi hal ini yang perlu kita suarakan," sambungnya. 

Disinggung, berapa banyak kapal yang harus dilayani di TPI Lempasing ini. 

"Yang sudah terdaftar, sekitar 350 kapal. Jumlah di Bandar Lampung saja 1500 kapal, jadi baru 25 persen yang tercover, belum maksimal tercover semuanya," paparnya. 

Hendi pun berharap, agar pemerintah bisa mendengar jerit hati para nelayan yang meminta agar suplai bbm lancar di TPI Lempasing. 

"Tolong perhatikan kami para nelayan ini, bantu kami dengan suplai bbm," pungkasnya. (*)

BACA JUGA: 7 Saksi Telah Diperiksa Terkait Kecelakaan Lift, Hari Ini Tim Labfor Mabes Polri Turun ke Sekolah Az Zahra